Persoalan Lahan yang Dua Tahun Tertunda Tuntas, Pengembangan Pelabuhan Panasahan Dimulai

    Persoalan Lahan yang Dua Tahun Tertunda Tuntas, Pengembangan Pelabuhan Panasahan Dimulai

    Pesisir Selatan, - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menghibahkan lahan seluas 7 Hektare kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Lahan tersebut untuk pengembangan Pelabuhan Panasahan, sebagai bentuk dukungan pada program tol laut.

    Bupati Rusma Yul Anwar mengatakan, penyerahan sertifikat itu sejalan rencana investasi pemerintah pusat bidang kemaritiman di daerah itu. Apalagi menurutnya, Panasahan kini merupakan penyanggah Pelabuhan Teluk Bayur, sebagai pelabuhan utama di kawasan pantai Barat, Sumatera.

    “Jadi, ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah kabupaten untuk tol laut. Kemudian ada investasi pusat di sini, ” ungkap bupati di Painan.

    Untuk diketahui, Pelabuhan Panasahan merupakan salah satu pelabuhan alam di kawasan Pantai Barat Sumatera yang mulai dibangun sejak 2001 di masa pemerintahan Bupati Pessel, Darizal Basir. Panasahan kini memiliki dua dermaga yang masing-masing 50 Meter dan 70 Meter, dengan kedalaman kolam pelabuhan 7 Meter pada pasang surut dan 10 Meter pada pasang naik.

    Pada 2019-2020 rencana pengembangan kawasan darat Panasahan senilai Rp57 miliar dari Kementerian Perhubungan batal, karena persoalan lahan yang tak kunjung usai. Padahal lahan merupakan salah satu syarat utama dari kementerian.

    Akibatnya pemerintah pusat mengalihkan besaran dana yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).

    Bupati melanjutkan saat ini pemerintah kabupaten telah menyiapkan lahan sesuai permintaan Kementerian Perhubungan, bahkan sekaligus berjanji menyiapkan detail engineering design (DED).

    “Kesediaan itu terungkap dari pembahasan kami bersama Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur, Pak Wigyo baru-baru ini, ” terang bupati.

    Bupati menyampaikan rencana ulang pengembangan kawasan darat Pelabuhan Panasahan juga merupakan tindak lanjut dari pertemuannya dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.

    Menurutnya keberadaan Pelabuhan Panasahan tidak bisa disia-siakan begitu saja, mengingat panjangnya garis pantai Pesisir Selatan yang mencapai 246 Kilometer dari Utara-Selatan.

    Selain mendukung program tol laut, kata bupati keberadaan Pelabuhan Panasahan tentu juga sebagai penarik masuknya investasi dan penyerap tenaga kerja. Saat ini sejumlah investor telah menawarkan kesediaannya untuk masuk ke Panasahan.

    “Karena kami juga akan memperluas kegiatan usahanya menjadi salah satu terminal crude palm oil di Pantai Barat Sumatera. Semoga ada progresnya tahun ini, ” ujarnya.(*)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Pessel Rusma Yul Anwar Apresiasi...

    Artikel Berikutnya

    Penuh Akal-akalan, Nominal Pinjaman Anggota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mobil Otonom: Teknologi Revolusioner di Dunia Transportasi
    Mobil Hybrid vs. Mobil Listrik: Menimbang Pilihan Terbaik dalam Era Kendaraan Ramah Lingkungan
    Menggali Keunggulan 20 Produsen Mobil Dunia: Perjalanan Inovasi dan Dominasi
    Dirkrimsus Polda Kepri Hadiri Kegiatan Konferensi Pers Penyelundupan Benih Bening Lobster Senilai 23,6 Miliar Rupian
    Tim Wasev TMMD Sterad Turut Serta Serahkan Sejumlah Bantuan Untuk Warga Kampung Saporkren

    Ikuti Kami