KAMBANG - Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di UPK Mandiri Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditengarai menjadi salah satu faktor pendorong semakin kuatnya perilaku konsumtif masyarakat yang menjadi nasabahnya, selain itu bunga pinjaman yang diterapkan juga lebih dari 20 persen.
"Pinjaman Rp3 juta, bunga Rp700 ribu atau lebih dari 20 persen, " kata narasumber newspaper.co.id yang juga nasabah SPP UPK Mandiri Lengayang di Pasar Kambang, Sabtu.
Ia menambahkan para peminjam tidak mesti memiliki kriteria khusus, yang penting ia menjadi anggota SPP, dan selanjutnya taat membayar cicilan.
Akibatnya, uang pinjaman dimanfaatkan oleh para peminjam untuk kegiatan konsumtif seperti membayar utang, membeli perabotan, dan lainnya.
Narasumber lain, menyebut, total uang yang diputar dalam SPP tersebut mencapai Rp8 miliar, dan yang ia sesalkan sebagian keuntungan dari usaha itu malah dimanfaatkan untuk jalan wali nagari ke Medan, Sumatera Barat.
"Bahkan kegiatan itu dilaksanakan beberapa pekan kemarin, disaat pandemi COVID-19 masih menggila, " imbuhnya.
Sementara itu, Kepala UPK Mandiri Lengayang, Simon, tidak memberikan respon ketika ia dihubungi via aplikasi chatting di WhatsApp.